Senin, 25 Juli 2016

puisi




               
Senandung Rindu




Pagi yang berkabut embun pagi
Sama dengan segumpal hati
Yang selalu berselimut awan kelabu
Seperti itulah hati yang biru


Sejak dahulu meramu tak jemu
Terhenti di jalan berkelok
Tertatih merintih terseok-seok
Lepaskan dahaga di tepi telaga


Mungkin iya lupa
Atau hanya berpura-pura saja
Hanya demi sebuah nama
Atau mungkin sebuah kata





Jclatte.bkl

Tidak ada komentar:

Posting Komentar