Sabtu, 06 November 2021

longsor di perkebunan kopi

 pada akhir tahun 2018 hingga 2019 cuaca hujan ekstrim membuat perkebunan kopj robusta di daerah bengko curup rejang lebong longsor besar-besaran,di setiap perkebunan yang ada di aliran sungai longsor tanpa terkecuali.bahkan meski bukan di aliran sungai tapi ada cekungan diantara dua gundukan tanah yang membentuk bukit kecil tak luput dari longsor.

 jauh sebelum kejadian pemerintah beserta dinas terkait telah mengedukasi para petani agar tidak membuka daerah aliran sungai dan menanam pohon,dimana ada beberapa petani yang diberi pohon untuk ditanam,namun tidak semua patuh dan menanamkan pohon yang di berikan,tapi tidak semua petani mendapat bibit pohon karena luasnya daerah perkebunan.

 bukan para petani tidak mau patuh namun ,bibit pohon yang di berikan tidak sesuai dan kurang bermanfaat.yang diharapkan para petani adalah bibit pohon seperti durian,rambutan,matoa,kelengkeng,manggis,pala,cengkeh dan hendaklah bibit yang di berikan bibit-bibit kwalitas unggul dan perhektar hanya 6 pohon yang baik untuk di tanam diantara pohon kopi ,ini akan membuat petani makmur dan tanah pun terjaga.karena usia pohon kopi daerah bengko curup rejang lebong rata-rata 40 tahun ,sudah cukup tua dengan kondisi tanah yang gembur dan tanaman lain hanya beberapa kayu rest diantara pkhon kopi sehingga akar serabut pohon kopi tak mampu menahan air yang curah hujan cukup tinggi.


saya berharap agar tulisan ini bisa bermanfaat.